- CINTAKU SEORANG KATOLIKNON FIKSI
El Gothick
CINTAKU SEORANG KATOLIK
Aku punya cinta….
Cinta yang membuatku candu untuk selalu berada disisinya…
Aku punya cinta….
Bukan cinta buta yang mengabaikan logika….
Aku punya cinta….
Cinta yang beda….
Bingar itu telah kutinggalkan jauh-jauh tentang tentangan hebat antara kau dan imanmu. Aku takkan menyalahkan symbol yang kau sucikan dilehermu sabagai penyebabnya mengapa kau dan aku mesti terlarang untuknya. Mereka takkan mengerti dengan 2 alasan mengapa aku mencintaimu dan akan tetap mencintaimu, aku mencintaimu karena kemanusiaanmu dan aku mencintaimu karena kebijaksanaan yang kau miliki. Tak ada yang salah dengan cintamu, cinta yang menuntunku untuk mencintaimu, karena cinta adalah cinta, maka takkan ada yang salah dengan cintamu.
Malam ini di 1/3 malam aku bersuci, aku meminta darinya TUHAN yang aku sembah, aku meminta untuk cintaku yang dingin membatu, aku meminta untuk rasa yang kau titipkan, dan aku meminta kepadaMU TUHAN yang aku sembah….
“ Tuhan jika cinta turun dalam jiwa atas dasar kehendakmu bukan karena harapan dan permintaan seseorang maka bukalah pintuku,pintu yang akan kumasuki” (khalil Gibran)
Malam baru saja beranjak pergi, shubuh menari-nari menyambut terbitnya mentari.
Hening ini, sepi ini mengantarku berkubang dalam nostalgia. Aku merangkak mundur satu per satu dengan kisahku, kisah cintaku dikampus biru.
Mata itu, bahasa tubuh itu,cinta itu, cinta……
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… Seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… Seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
(khalil Gibran) sungguh aku mencintaimu dengan caramu yang sederhana.
Tak ada metafora yang kita ucapkan sebagai pengantar bahwasannya kita saling mengagumi, tak pernah ada sentuhan jemari lembut awal perkenalan, tak ada semua hal itu yang ada hanyalah matamu, caramu memandangku adalah bahasa yang indah, bahasa yang dapat mewakilkan segalanya bahwasanya kau dan aku saling memiliki rasa.
Pagi kau menyadarkanku dalam harapan, dalam setiap do’a yang kuwakilkan.
Sedikit kebahagiaan dan rindu yang terobati ketika langkah kakiku membawaku tepat berada disisinya, tak ada yang berubah dari dirinya. Banyak cerita, banyak harapan, banyak asa kita membaur.
Cinta tahukah kau mozaik itu indah jika dipandang dari jarak yang tepat, dan mozaik itu, aku…, kamu…..
Kadang aku bingung kenapa TUHAN ciptakan agama kalau hanya ingin disembah dengan satu cara, aku mencintaimu cinta demi tuhan aku mencintaimu karenaNYA “TUHAN”.
….hey….Lihatlah aku dengar aku cintaku bisiknya lirih,,
Dengar kami oh kebebasan
Berkahilah kami, oh puteri Athena
Selamatkan kami, oh saudara roma,
Nasihatilah kami, oh sahabat musa,
Tolonglah kami oh Muhammad tercinta
Ajari kami oh maria
Kuatkanlah kami dalam cinta…..(Khalil Gibran)
Tahukah kau kadang aku berdiri disana merenung, mendesah dan berkata di hadapan tahta kebebasan. pepohonan bersuka ria, angin berhembus menikmati sinar matahari dan cahaya bulan melalui telinga-telinga kebebasan. Burung-burung itu membisikan ke sekeliling langit kebebasan, bunga-bunga meniupkan wewangian di hadapan mata kebebasan mereka tersenyum ketika fajar datang.
Kata mereka, kuatlah….
Bagaimana kalau aku lemah..?
Kata mereka, berdiri, bicaralah
Bagaimana kalau aku kalah…?
Kata mereka, berjuang keras…
Bagaimana kalau aku tiada daya..?
Kata mereka, beginilah seharusnya…
Bagaimana kalau aku tak mengerti..?
Kata mereka, jadilah seperti ini..
Bagaimana kalau aku seperti itu..?
Kata mereka raihlah tangannya…
Bagaimana kalau aku tak bertangan…?
Kata mereka pilihlah dia…
Bagaimana kalau aku tiada pilihan..?
Kata mereka, katakan ini kepadanya..
Bagaimana kalau aku tak bersuara…?
Saat bibirnya terkatup rapat dan tak lagi bicara, kulihat ia bangkit perlahan-lahan kelopak matanya penuh dengan air mata. kepedihan dihatiku memuncak saat ia ucapkan selamat tinggal. apa arti semua ini, apa puji-pujian kebebasan itu hanyalah lagu..? kata-kataku tak berdaya untuk menghibur hatinya yang luka, pengetahuanku tak bercahaya untuk menerangi hatinya yang suram….
Cinta jika rusukmu yang hilang itu benar telah TUHAN tancapkan didalam rusukku maka kemanapun aku pergi TUHAN akan membawaku kembali padamu…
Terima kasih karena kau telah mencintaiku….
~ HURT SO BAD ~ 20, Desember 2010
Senin, 28 November 2011
CINTAKU SEORANG KATOLIK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar